Hari Ibu
Ajeng Sya‘bani Miawati
Kenapa hari ibu dirayakan pada tanggal 22 desember di setiap tahun? dan kenapa harus ada hari ibu??
Sebenarnya tiap negara merayakan hari ibu di waktu yang berbeda-beda. di Roma, misalnya perayaan diadakan mulai tanggal 15-18 maret. orang romawi kuno juga memiliki hari besar lain yang disebut Matronalia, sebagai peringatan dewi Juno di mana hari itu para ibu-ibu diberikan hadiah. Sedangkan di Amerika, perayaan hari ibu jatuh pada minggu kedua bulan mei, karena pada tanggal itu pada tahun 1870 aktivis sosial Julia Ward Howe mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan perang saudara.
Di indonesia sendiri, hari ibu lahir dari hasil Konggres Perempuan Indonesia I 22-25 desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandala bhakti Wanita tama di Jalan Adisucipto. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di jawa dan sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai kongres wanita Indonesia (kowani). Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti Christina Tiahahu, Cut Nyak Dhien, Cut Mutia , R.A.Kartini, Walanda Maramis , Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said, Laksamana Malahayati dan lain-lain. Tahun 1959, Presiden Soekarno menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959.
Maka melihat sejarahnya hari ibu di Indonesia bukanlah ajang memanjakan para ibu yang telah melahirkan, merawat anak-anaknya. Tetapi lebih pada peran perempuan dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Namun bukan pula kita tak boleh memarayakan hari ibu. Kareana sebenarnya hari ibu bias kita peringati kapan saja sebagai kewajiban kita sebagai anak terhadap orangtua. Mungkin sekrang saatnya kita berpikir, apa kita telah menjadi anak yang baik untuk ibunda kita tercinta??
Comments (0)
Posting Komentar